cross selling dan up selling

Perbedaan Cross Selling dan Up Selling dalam Bisnis

Ketika menjalankan suatu bisnis, kita pasti membutuhkan strategi yang dapat memastikan tingkat penjualan sesuai target. Ini juga akan membantu perusahaan Anda mencapai tujuan penjualan dan meningkatkan penjualan secara berkelanjutan. 

Ada dua strategi penjualan yang sering digunakan oleh banyak perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dari setiap pelanggan yang ada, yaitu Cross Selling dan Up Selling

Tahukah Anda apa itu Cross Selling dan Up Selling?

Pada artikel kali ini, kita akan membahas definisi kedua strategi tersebut beserta perbedaan cross selling dan up selling yang wajib Anda ketahui.

BACA JUGA: Seputar Metode Canvassing Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Apa Itu Cross Selling dan Up Selling

Perbedaan Cross Selling dan Up Selling

Cross selling dan up selling adalah dua strategi penjualan yang memiliki pendekatan yang berbeda. Meskipun keduanya bertujuan untuk sama-sama meningkatkan penjualan, namun mereka memiliki pendekatan yang tidak sama. Berikut penjelasan definisi cross selling dan up selling beserta perbedaan spesifik diantara keduanya yang harus Anda ketahui.

Cross Selling

Cross selling adalah strategi di mana seorang penjual mencoba menjual produk atau layanan tambahan kepada pelanggan yang sudah membeli produk atau layanan utama. Tujuannya adalah untuk menawarkan produk tambahan yang relevan dengan apa yang sudah dibeli oleh pelanggan.

Contoh cross selling yang umum dilakukan adalah saat Anda membeli produk makanan di mini market, kemudian ketika sampai di kasir, pelayan toko menawarkan Anda produk makanan ringan lain yang relevan atau produk minuman yang sedang diskon. Ini bertujuan untuk menambah tingkat pembelian dari pelanggan.

Contoh lainnya adalah ketika Anda sedang membeli sebuah smartphone dan penjual menawarkan aksesoris seperti pelindung layar, casing, atau earphone. Di sini, penjual berusaha untuk meningkatkan nilai transaksi dengan menambahkan item-item yang akan meningkatkan pengalaman pengguna.

Up Selling

Up selling adalah strategi di mana seorang penjual mencoba meyakinkan pelanggan untuk membeli produk, dengan versi yang lebih mahal atau perluasan dari produk atau layanan yang mereka pertimbangkan. Dalam up selling, penjual berusaha untuk meningkatkan nilai transaksi dengan menawarkan produk atau layanan yang lebih canggih atau memiliki fitur tambahan.

Misalnya, ketika Anda sedang mempertimbangkan pembelian sebuah laptop, penjual dapat mencoba meyakinkan Anda untuk memilih model dengan spesifikasi yang lebih tinggi atau layar yang lebih besar, meskipun awalnya Anda mungkin hanya mempertimbangkan model yang lebih murah.

Perbandingan Singkat Cross Selling dan Up Selling

Setelah memahami definisi beserta contoh up selling dan cross selling, kita bisa melihat perbedaan spesifik diantara keduanya yaitu: strategi cross selling berfokus pada penjualan tambahan atau menawarkan produk tambahan yang relevan kepada pelanggan yang sudah membeli produk utama.

Sedangkan strategi up selling, berfokus untuk menawarkan produk atau layanan yang lebih mahal atau lebih canggih kepada pelanggan yang sedang mempertimbangkan produk atau layanan Anda. Fokus utamanya untuk meningkatkan nilai transaksi.

BACA JUGA: 5 Alasan Pentingnya Email Hosting untuk Bisnis Anda

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Cross Selling dan Up Selling 

Menerapkan Cross Selling dan Up Selling

Setelah memahami definisi beserta perbedaan cross selling dan up selling, selanjutnya Anda harus tahu hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kedua strategi tersebut, ini uraiannya. 

Pahami Pelanggan Anda

Sebelum Anda mencoba strategi cross selling atau up selling, penting untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan Anda. Baiknya, lakukan survey pelanggan untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan. Ini akan membantu Anda menentukan produk atau layanan tambahan yang relevan dengan mereka.

Relevansi Produk atau Layanan Tambahan

Sebelum melakukan cross selling dan up selling, Anda juga harus memastikan produk atau layanan tambahan yang Anda tawarkan relevan dengan produk utama yang telah dibeli oleh pelanggan. Ini akan membuat pelanggan lebih mungkin untuk mempertimbangkan penawaran Anda.

Pertahankan Etika dan Jangan Terkesan Memaksa

Ketika melakukan cross selling dan up selling, pastikan semua tindakan Anda tetap etis dan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan Anda. Hindari paksaan atau bersikap terlalu agresif dalam menjual produk tambahan. Biarkan pelanggan membuat keputusan dengan nyaman tanpa merasa didesak. Teknik-teknik penjualan yang terlalu agresif justru dapat merusak hubungan dengan pelanggan dan membuat pelanggan merasa kapok.

Buatlah Penawaran di Waktu yang Tepat 

Ketika melakukan strategi cross selling dan up selling, ada baiknya pertimbangkan timing yang tepat untuk menawarkan produk tambahan. Misalnya, dalam beberapa kasus, Anda dapat menawarkan produk tambahan setelah pelanggan telah mengalami manfaat dari produk utama. Ini akan lebih efektif dan membuat pelanggan tertarik pada produk tambahan yang lain.

Pelajari dari Feedback

Terimalah feedback dari pelanggan. Ini bisa memberikan wawasan berharga tentang pengalaman mereka dengan cross selling dan up selling Anda, dan Anda dapat menggunakan feedback ini sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan di masa depan.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam mengimplementasikan cross selling dan up selling dalam strategi penjualan Anda. Namun, Anda harus ingat, melakukan strategi up selling dan cross selling membutuhkan pemantauan yang berkala, agar strategi Anda bisa optimal. 

BACA JUGA: 10 Contoh Perusahaan yang Menerapkan CRM dan Cara Realisasinya

Monitoring Efektivitas Cross Selling dan Up Selling dengan Hadirr 

cta kinerja karyawan

Aktivitas penjualan menggunakan strategi cross selling dan up selling membutuhkan pemantauan yang rutin, agar hasil penjualan tetap terukur. Untuk memudahkan Anda memantau hasil cross selling dan up selling, Aplikasi CRM Hadirr dapat menjadi solusi untuk Anda. Manfaat aplikasi CRM ini, akan sangat memudahkan Anda dalam memantau hasil penjualan secara rutin. 

Hadirr adalah aplikasi CRM berbasis web yang dapat melakukan monitoring hasil penjualan secara lebih efektif dan efisien. Adanya fitur Hadirr sales dapat memantau performa penjualan tim sales perusahaan Anda secara akurat dan waktu yang real time.

Fitur client visit juga akan memudahkan Anda untuk monitoring kegiatan tim sales dan memastikan setiap penjualan yang dilakukan tim sales bisa sesuai target. Melalui fitur ini, Anda juga dapat memantau jadwal kunjungan pada setiap anggota tim sales yang ditugaskan ke lapangan.   

Aplikasi sales management Hadirr didukung dengan fitur absensi online canggih, dengan face recognition biometric dan anti fake GPS. Kedua teknologi ini akan meminimalisir terjadinya kecurangan saat absen. Face recognition dapat melakukan screening wajah pengguna dan memastikan kebenaran karyawan sesuai data yang tersimpan. Sedangkan anti fake GPS, tidak akan mendeteksi lokasi palsu yang dikirim karyawan, jika mereka menggunakan aplikasi fake GPS. 

Semua kegiatan pemantauan penjualan kini dapat dilakukan dengan lebih mudah, efektif, dan efisien. Ini saat yang tepat untuk beralih ke Hadirr. Yuk, daftar sekarang dan nikmati kemudahan dalam melakukan strategi penjualan. 

Aplikasi Absensi Online Hadirr

Related Post