Jenis Komisi Sales dan Contohnya (Webinar Gadjian Academy)
Komisi sales merupakan bentuk insentif yang diberikan kepada sales dalam rangka meningkatkan jumlah penjualan. Jenis komisi sales dibedakan menjadi beberapa skema tergantung bagaimana perusahaan tersebut menyusun strategi penjualannya.
Dalam webinar Gadjian Academy: Menyusun KPI dan Komisi Sales, Else Fernanda selaku Co-Founder and Director Fast8 People Hub, memaparkan apa saja jenis skema komisi sales yang biasa digunakan oleh perusahaan.
Dalam kesempatan yang sama, Ia juga menjelaskan contoh perhitungan dan referensi persentase komisi berdasarkan jenis industrinya.
Jenis Komisi Sales yang Dapat Digunakan Perusahaan
Pembagian skema komisi sales didasarkan pada banyak hal, termasuk jumlah penjualan, margin keuntungan, pencapaian target, atau cara pembagiannya. Setidaknya, ada 10 skema komisi sales yang dijelaskan oleh Fernanda berikut ini:
1. Komisi tetap
Seperti namanya, komisi tetap merupakan skema pemberian komisi yang nilai persentasenya selalu tetap untuk setiap penjualan. Sebagai contoh, seorang sales representative akan menerima komisi sebesar 5% dari setiap penjualan produk yang dilakukan.
Jika produk tersebut dijual seharga Rp1.000.000, maka untuk setiap penjualan produk tersebut, sales akan mendapatkan komisi senilai Rp50.000. Jadi, persentase komisi penjualan yang diperoleh sales akan tetap sama dan bergantung pada harga produknya.
Baca Juga: Contoh KPI Perusahaan dari HR Konsultan (Gadjian Academy)
2. Komisi berdasarkan margin keuntungan
Skema komisi sales tidak hanya dihitung dari nilai transaksi, tetapi juga margin keuntungan yang diperoleh perusahaan. Margin keuntungan dihitung berdasarkan nilai transaksi dikurangi dengan ongkos yang dikeluarkan.
Setelah didapatkan hasilnya, maka nilai keuntungan ini akan dikalikan dengan persentase komisi. Semakin besar keuntungan, maka akan semakin besar komisi yang didapat. Dalam kondisi tidak ada keuntungan, maka sales juga tidak akan memperoleh komisi.
3. Skema tiered (berlapis) atas pencapaian target
Dalam webinar ini, Fernanda juga menjelaskan tentang skema komisi tiered yaitu berupa tier atau tingkatan komisi yang berbeda sesuai dengan persentase pencapaian target. Misalnya, untuk target penjualan 0-50%, seorang sales mendapatkan rate komisi sebesar 5% dari nilai penjualan atau nilai absolut senilai Rp100.000.
Pada tingkat selanjutnya, jika target penjualan mencapai 51-75%, persentase komisi yang didapatkan yaitu 7%. Selain itu, sales juga bisa memilih untuk menggunakan nilai komisi absolut yang ditawarkan, misalnya Rp200.000.
Pelajari skema perhitungan insentif sales!
4. Rate komisi progresif
Jenis komisi sales ini perhitungannya mirip dengan tarif pajak, dimana persentasenya akan semakin besar seiring dengan banyaknya penjualan produk. Berikut contoh tingkatan (layer) komisi berdasarkan rate komisi progresif:
- Layer 1: 5% komisi untuk penjualan hingga Rp10.000.000
- Layer 2: 7% komisi untuk penjualan hingga Rp20.000.000
- Layer 3: 10% komisi untuk penjualan di atas Rp20.000.000
Menurut Fernanda, skema komisi progresif digunakan perusahaan untuk memacu sales agar terus meningkatkan penjualan sehingga mereka bisa mendapatkan komisi yang lebih besar.
5. Skema bonus atau target
Jenis komisi yang didapatkan sales apabila berhasil melebihi target penjualan yang ditentukan. Jadi, selain mendapatkan komisi karena mencapai target, sales juga akan mendapatkan komisi sebagai bonus karena penjualan yang melebihi target tersebut.
Baca Juga: 5 Masalah Sales yang Membuat Target Gagal Tercapai
6. Skema residu (recuirring comission)
Skema residu umumnya digunakan untuk jenis penjualan yang berulang, contohnya layanan berlangganan. Seorang sales akan menerima komisi berulang atas penjualan atau layanan yang telah mereka lakukan sebelumnya.
Dalam skema ini, sales akan terus menerima pembayaran atau komisi atas penjualan yang mereka lakukan dalam jangka waktu tertentu (misalnya bulanan atau tahunan), meskipun mereka tidak melakukan penjualan baru dalam jangka waktu tersebut.
7. Skema profit sharing
Jenis komisi sales, dimana komisi akan dibagi berdasarkan keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan. Perhitungan jenis komisi ini terbilang kompleks dan melibatkan divisi keuangan untuk menghitung besar profit yang diperoleh.
Setelah diketahui besar profitnya, maka akan dilakukan pembagian komisi antara perusahaan dan karyawan yang terlibat dalam pencapaian profit tersebut. Secara pembagian, skema komisi ini terbilang adil. Namun dalam segi praktik, Fernanda menyebutkan bahwa skema profit sharing melibatkan proses yang lumayan rumit.
8. Skema draw againts comission
Skema komisi dimana sales akan diberikan sejumlah gaji di awal bulan sebagai uang muka yang akan dikurangi dengan komisi penjualan yang seharusnya didapatkan sales. Fernanda memberikan contoh sebuah perusahaan asuransi yang menggunakan skema komisi ini.
Pada awal bulan, perusahaan akan memberikan uang muka sebesar Rp3.000.000 kepada sales senior yang sudah dipercaya perusahaan. Jika penjualan mencapai Rp7.000.000, maka sales tersebut akan mendapatkan komisi tambahan sebesar Rp4.000.000.
9. Skema contest atau kompetisi
Jenis komisi sales yaitu berupa komisi tambahan atau hadiah yang diberikan kepada sales terbaik yang mencapai target dalam periode tertentu. Contohnya yaitu seorang sales yang mendapat predikat “the best sales of the month” akan mendapatkan komisi tambahan sebagai hadiah atas prestasinya tersebut.
10. Skema non-monetary insentive
Perlu diketahui bahwa komisi tidak harus selalu dalam bentuk uang, melainkan bisa juga dalam bentuk hadiah barang, maupun voucher. Skema komisi non monetary insentve adalah bentuk komisi yang diberikan kepada sales sebagai penghargaan dalam bentuk selain uang tunai.
komisi semacam ini bisa berupa pengakuan, penghargaan, hadiah barang, liburan, voucher, kesempatan pengembangan karir, atau bentuk apresiasi lainnya.
Referensi Besaran Komisi Berdasarkan Jenis Industri
Selain menjelaskan tentang skema komisi sales, Fernanda juga memberikan referensi besaran komisi berdasarkan jenis industrinya berikut ini:
- Real estate: 5%
- Asuransi: tradisional: 5-10%; unit linked: 35-40%
- Advertising: 15%
- Medical Equipment: 10-30%
- Fashion: 10-15%
- Otomotif: di bawah 5% untuk unit; 25% untuk jasa.
- Travel: 10-15%
- Jasa umum: 10-40%
Baca Juga: 4 Keunggulan Aplikasi Memantau Sales
Solusi Mudah dari Hadirr App untuk Menghitung Komisi Sales
Komisi sales kini menjadi salah satu langkah perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan produktivitas tim sales. Dalam menghitung komisi sesuai skema yang ditetapkan perusahaan, dibutuhkan pengelolaan yang baik untuk mencatat aktivitas tim sales dan juga penjualan.
Fitur Hadirr Sales dapat membantu HRD dan sales manager dalam monitoring kinerja dan produktivitas tim sales. Selain itu, aplikasi CRM online ini juga menyediakan fitur yang memudahkan dalam menghitung komisi sesuai dengan jenis komisi sales yang digunakan perusahaan.
Proses monitoring aktivitas sales menjadi lebih mudah dengan adanya fitur dari aplikasi monitoring sales, Hadirr. Tim HRD dan sales manager dapat melakukan evaluasi aktivitas dan mobilitas tim sales kapan saja untuk memastikan target penjualan dapat tercapai.
Dapatkan kemudahan dalam manajemen tim sales untuk mencapai target penjualan dan meningkatkan profit bersama Hadirr.
Kamu juga bisa mendapatkan informasi lengkap untuk meningkatkan wawasan dalam menyusun KPI dan Komisi Tim Sales yang lebih efektif dengan mengikuti webinar sales di Gadjian Academy. Daftar gratis sekarang, atau berbayar dengan harga yang terjangkau!