Mudah! Atur Jam Kerja Selama Puasa Ramadhan dengan Aplikasi Ini
Jam kerja selama bulan puasa kerap berubah. Sehingga, banyak perusahaan yang memberlakukan jam kerja baru saat bulan Ramadhan. Biasanya owner atau HRD perusahaan mengurangi jam kerja karyawan, agar mereka dapat melaksanakan puasa dengan lebih ringan.
Cara Mengatur Jam Kerja Selama Puasa
Pada dasarnya tidak ada ketentuan baku dalam peraturan jam kerja saat puasa. Namun, penetapan jam kerja harus mengikuti peraturan dari pemerintah.
Pada Pasal 77 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Cipta Kerja No.11/2020, setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan jam kerja, yang telah diatur menjadi dua sistem, yaitu:
1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu, atau
2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
Berdasarkan peraturan tersebut, hanya ada maksimal jam kerja, tetapi tidak ada minimal jam kerja. Selain itu, tidak ada juga peraturan jam berapa Anda memberlakukan karyawan mulai masuk kerja dan pulang kerja. Jadi, Anda bisa mengatur jam kerja sesuai kebutuhan dan kebijakan pada perusahaan Anda.
Baca Juga: Software Absensi Online, Solusi Tepat Pantau Jam Kerja Karyawan
Peraturan ini juga berlaku pada jam kerja selama puasa. Anda bisa mengatur jam kerja karyawan, yang disesuaikan dengan waktu berbuka puasa. Misalnya, mengurangi jam kerja selama satu jam. Itu berarti karyawan bisa masuk kerja di jam seperti biasa, dan pulang lebih awal.
Selain memberikan keringanan dalam bekerja selama puasa, pengurangan jam kerja ini juga bertujuan memberi kesempatan pada karyawan untuk berbuka puasa bersama keluarga masing-masing.
Begitu juga jika perusahaan Anda menggunakan sistem shift. Pada perusahaan yang harus beroperasi selama 24 jam, tentu harus mengatur ulang jam kerja selama puasa.
Aturlah jam kerja dengan tetap mematuhi peraturan pemerintah, tetapi juga disesuaikan dengan kondisi puasa. Bagaimanapun, bekerja dalam keadaan berpuasa tentu tidak bisa sama produktifnya dengan bekerja di luar bulan puasa.
Sebagai gambaran, Anda bisa mengatur shift kerja karyawan seperti ini:
- Shift 1 dimulai pukul 08.00, selesai pukul 16.00, dengan istirahat selama 1 jam. Dengan pulang lebih awal, karyawan bisa menyiapkan menu buka puasa dengan lebih baik, di rumah masing-masing.
- Shift 2 dimulai pukul 16.00, selesai pukul 01.00, dengan istirahat selama 1 jam. Shift ini melewati waktu buka puasa, sehingga Anda harus menyiapkan hidangan buka puasa. Dengan demikian para karyawan tidak perlu membeli makanan di luar tempat kerja. Satu hal lagi, jam kerja shift ini bisa dibuat lebih panjang. Sebab, jam kerja lebih banyak di malam hari, para karyawan bisa makan seperti biasa. Energi untuk bekerja pun sudah penuh kembali.
- Shift 3 dimulai pukul 01.00, selesai pukul 08.00. Shift ini paling berat, karena harus bekerja di malam hari. Perusahaan juga harus menyediakan hidangan sahur, agar karyawan tidak perlu repot mencari makanan di luar.
Baca Juga: Ketentuan Jam Kerja Selama Ramadhan untuk Perusahaan
Aplikasi Absensi Online
Adanya ketentuan jam kerja yang berbeda dan diberlakukannya pengurangan jam kerja selama puasa, tentu saja membuat HRD direpotkan kembali dalam hal pencatatan kehadiran karyawan.
Namun, jangan khawatir. Sebagai pemilik dan HRD perusahaan, Anda bisa menggunakan aplikasi absensi online.
Hadirr adalah aplikasi absensi karyawan yang dapat diandalkan. Aplikasi ini memudahkan semua pihak, baik karyawan maupun HRD.
Karyawan dapat melakukan pencatatan kehadiran menggunakan ponselnya, di mana pun dan kapan pun. Sementara, HRD tidak perlu merekap data secara manual di akhir bulan. Aplikasi Hadirr dapat memberikan rekap data secara otomatis, kapan pun diperlukan.
Baca Juga: Saatnya Beralih ke Laporan Kehadiran Karyawan Otomatis
Hal yang lebih istimewa, aplikasi Hadirr memiliki fitur monitor produktivitas waktu kerja karyawan (timesheet online). Fitur ini sangat tepat digunakan perusahaan pada bulan puasa. Pengaturan jadwal karyawan pun menjadi lebih praktis, meskipun jam kerjanya berubah dan berbeda dari bulan-bulan biasa.
Jam kerja selama puasa, tidak perlu membuat HRD menjadi lebih ribet. Apapun sistem kerja yang Anda berlakukan selama bulan puasa, baik sistem work from home (WFH) atau work from office (WFO), maupun sistem shift, dengan jam kerja yang berubah, gunakan saja aplikasi absensi online Hadirr.