Sales Cycle Siklus Penjualan (Sales Cycle) Bisnis Distribusi | Hadirr

Siklus Penjualan (Sales Cycle) Bisnis Distribusi

Sudah tidak dapat dipungkiri kalau setiap pelaku bisnis menginginkan angka sales yang tinggi. Untuk mendapatkan profit dari penjualan, dibutuhkan sales cycle management demi tercapainya proses sales yang baik.

Pegiat bisnis, khususnya Anda yang merupakan sales manager dari sebuah bisnis distribusi, pasti sudah tidak asing lagi dengan tahapan sales cycle.

Nah, lain halnya kalau Anda baru terjun ke dalam dunia bisnis, ada baiknya Anda mengetahui segala tentang siklus penjualan. Mari kita kupas tuntas di artikel ini!

Baca Juga: Seputar Sales Pipeline : 6 Tahapan dan Cara Membangunnya

Apa Itu Sales Cycle?

Sesuai dengan namanya, sales cycle adalah siklus penjualan yang terdiri dari proses atau tahapan-tahapan penjualan produk atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan kepada pelanggan.

Proses yang ada pada sales cycle ini juga sangat beragam, seperti bagaimana perusahaan mengenalkan produk ke konsumen, menarik perhatian audiens sehingga menjadi pelanggan, dan bagaimana perusahaan membuat konsumen untuk melakukan pembelian.

Fungsi / Manfaat Sales Cycle

manfaat sales cycle
Manfaat sales cycle bagi bisnis | Hadirr

Dari penjelasan di atas, tujuan akhir dari sales cycle adalah pelanggan yang melakukan pembelian. Artinya, kehadiran siklus penjualan di sini berperan sebagai salah satu faktor penentu dari berhasil atau tidaknya proses penjualan.

Tidak hanya itu saja, sales cycle juga mampu, lho untuk membantu mengangkat rasio pertumbuhan perusahaan.

Ada beberapa manfaat sales life cycle yang bisa Anda terapkan. Apa saja? 

  1. Mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas dari tim sales.
  2. Membuat target penjualan menjadi lebih spesifik.
  3. Memperjelas tugas untuk masing-masing tim sales.
  4. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap sesama tim sales management.
  5. Menciptakan proses sales yang lebih terstruktur dan terukur.
  6. Memberikan perhitungan hasil penjualan yang lebih akurat.

Salah satu kunci untuk mendapatkan manfaat di atas adalah dengan menerapkan juga sales strategy yang tepat.

Sales strategy adalah rencana penjualan yang dibuat secara sistematis oleh perusahaan mengenai bagaimana perusahaan menjual produk ke pelanggan.

Dengan gabungan sales cycle dan sales strategy yang mumpuni, maka Anda pun akan semakin mudah mencapai tujuan bisnis dan tercapainya KPI karyawan sales secara efektif.

Baca Juga: Cara Memaksimalkan Canvassing Melalui Penerapan CRM

7 Tahapan Sales Cycle Bisnis Distribusi

tahapan sales cycle
Tahapan sales cycle | Hadirr

Dalam bisnis distribusi, terdapat tahapan sales cycle yang perlu Anda ketahui menurut Modul SD (Sales and Distribution) SAP. Berikut ulasannya:

1. Inquiry

Tahapan pertama adalah inquiry, yaitu interaksi antara perusahaan dengan calon pelanggan yang meminta informasi seputar produk yang mereka butuhkan lengkap dengan harganya.

2. Quotation

Setelah meminta informasi seputar rincian produk, pelanggan akan menerima informasi tersebut dalam bentuk quotation. Quotation ini dibuat oleh perusahaan untuk mendukung penjualan produk.

Baik dalam B2B sales process maupun proses sales B2C, perusahaan memberlakukan masa tenggat quotation. Calon pelanggan bisa melanjutkan kerjasama dengan menyetujui quotation yang telah diberikan atau membatalkan kontrak.

3. Sales Order

Di tahap ini, yang tadinya calon pelanggan, kini sudah menjadi konsumen. Artinya, mitra sudah setuju untuk membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan. Selanjutnya, pembuatan kontrak antar perusahaan pun bisa ditetapkan.

4. Standard Order

Jika kontrak penjualan sudah dibuat, maka selanjutnya pelanggan bisa melakukan pembayaran dari order yang telah dibuat. Pembayaran bisa dilakukan secara berkala dari rekening penerima.

5. Picking

bisnis distribusi
Proses sales bisnis distribusi | Hadirr

Picking merupakan proses pengambilan barang yang telah dipesan pelanggan. Pengambilan pesanan ini harus dilakukan sesuai dengan kontrak yang berlaku seperti kapan barang bisa diambil, berapa banyak jumlahnya, dan kesepakatan lainnya.

Umumnya, dalam 5 sales process, proses picking adalah proses terakhir. 

6. Good Issue

Definisi good issue adalah sebuah bentuk pengeluaran barang ke pelanggan yang telah dilakukan perusahaan. Perihal Good issue yang tepat ditandai dengan turunnya jumlah stok barang di gudang.

7. Invoice

Tahap yang terakhir adalah pembuatan invoice, yaitu pembuatan tagihan atas pengiriman barang atau penggunaan layanan yang telah diterima oleh pelanggan. Invoice biasanya dibuat setelah pelanggan sudah mengkonfirmasi penerimaan barang.

Itu dia tahapan-tahapan sales cycle yang terdapat pada bisnis distribusi. Selain sales cycle, ada juga istilah buying cycle yang penting untuk dipahami oleh pemilik bisnis distribusi.

Buying cycle adalah siklus pembelian yang dilakukan oleh pelanggan. Jadi, baik perusahaan maupun pelanggan, keduanya memiliki tahapan-tahapan khusus dengan penjabaran yang berbeda-beda.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Penjualan Salesman untuk Bisnismu

absensi online android

Strategi Meningkatkan Sales Cycle

Menerapkan sales cycle pada perusahaan bukanlah perkara yang mudah. Jadi, dalam praktiknya, perihal ini harus diberlakukan sesuai dengan aturan dan tahapan yang berlaku.

Anda juga bisa mengacu pada sales cycle Telkom atau perusahaan lainnya untuk dijadikan referensi. Jika Anda ingin meningkatkan penjualan secara akurat, maka diperlukan beberapa strategi khusus, yaitu:

  1. Memberikan pelatihan komprehensif terhadap tim sales.
  2. Berhati-hati dalam menindaklanjuti kontrak dengan pelanggan.
  3. Membangun hubungan baik bersama pelanggan dengan cara meminta komitmen kecil.
  4. Memberikan siklus layanan untuk melengkapi sales cycle.
  5. Mengurangi kegiatan administratif dengan meningkatkan kualitas tim sales.
  6. Menggunakan bukti sosial untuk menggaet pelanggan baru dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

Tips Membangun Bisnis Distribusi agar Berkembang

Tips Membangun Bisnis Distribusi
Tips Membangun Bisnis Distribusi agar Berkembang | Hadirr

Berikut beberapa tips membangun bisnis distribusi di bawah ini.

Research is a must!

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan riset, yaitu memahami betul-betul siapa kompetitor Anda, seberapa besar peluang usaha yang Anda akan dapatkan, serta menentukan siapa yang akan menjadi target pasar Anda.

Membuat business plan yang terstruktur

Buatlah business plan dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari riset, menentukan alur distribusi dengan bijak, membuat rencana cash flow. Selain itu, juga menyiapkan antisipasi untuk segala risiko, serta mengadakan program-program pemasaran.

Memiliki skill sebagai pegiat bisnis distribusi yang baik

Untuk bisa menjalani bisnis distribusi yang baik, ada beberapa skill yang perlu Anda kuasai seperti negosiasi, mengelola logistik, menguasai key account management dan skill marketing, serta memahami penuh seputar Customer Relationship Management (CRM).

Mampu mendirikan sales team yang kompak

Faktor penentu bisnis distribusi yang sukses tidak lepas dari SDM. Menciptakan SDM berkualitas untuk kelangsungan bisnis Anda memang tidak mudah, tapi dalam bisnis distribusi, tim sales yang kompak sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan bisnis. 

Memanfaatkan perkembangan teknologi

Di era modern ini, peranan teknologi tidak dapat diabaikan dalam membangun bisnis. Pasalnya, teknologi bisa lho, membantu dalam pembuatan strategi bisnis yang lebih matang, menawarkan proses produksi yang lebih efisien, bahkan membangun customer relationship yang lebih konsisten.

Baca Juga: 7 Rahasia Keberhasilan Kunjungan Salesman, Wajib Dicoba!

Manajemen SDM Sales Lebih Efisien dengan Hadirr!

cta sales cycle

Salah satu tips mengembangkan bisnis distribusi adalah membangun tim sales yang kooperatif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Bagaimana caranya? Pakai aplikasi sales call, Hadirr! Kenapa, sih harus pakai Hadirr?

Jawaban simple. Karena Hadir Sales punya fitur monitoring sales activity yang bisa membantu Anda untuk memantau kinerja tim sales. Ada juga fitur Visit In/Out yang akan mencatat kunjungan sales.

Tim yang sukses juga ditentukan dengan ketepatan Anda membayar klaim/reimbursement karyawan. Agar karyawan tidak kesulitan lagi untuk mengajukan klaim, Hadirr juga punya fitur reimbursement online yang akan memudahkan kerja sama antara tim HR dan Finance.

Yuk, tunggu apa lagi? Ciptakan lingkungan kerja yang efisien bersama Hadirr!

Aplikasi Absensi Online Hadirr

Writer: ADR

Related Post