Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengatur Karyawan yang Bandel

Kenali ciri-ciri dan cara mengatur karyawan yang bandel- Dalam setiap organisasi, tidak jarang kita akan menemui karyawan yang memiliki perilaku bandel. Karyawan yang bandel cenderung tidak mengikuti aturan, sering terlambat, atau bahkan melanggar kebijakan perusahaan. 

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengenali dan mengatasi masalah ini dengan efektif. Dalam hal ini, peran Sumber Daya Manusia (HR) atau Human Resources Development (HRD) sangatlah penting.

HR atau HRD tidak hanya bertanggung jawab dalam mengenali perilaku karyawan yang bandel, tetapi juga dalam mengambil langkah-langkah untuk mengatur, mengarahkan, dan membantu karyawan tersebut agar dapat berperilaku yang lebih positif dan sesuai dengan nilai dan kebijakan perusahaan.

Lalu, apa saja ciri-ciri-nya dan bagaimana cara mengatasi karyawan bandel? simak jawabannya di dalam artikel ini.

Ciri-Ciri Karyawan yang Bandel di Kantor

Cara Mengatur Karyawan yang Bandel

Untuk tim HR yang masih bertanya-tanya bagaimana cara mengatasi karyawan yang bandel, penting untuk terlebih dahulu memahami ciri-ciri karyawan tersebut.

Sebab hal tersebut dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi masalah dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi perilaku tersebut. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umumnya;

  • Ketidakpatuhan terhadap aturan dan kebijakan perusahaan: Karyawan yang bandel seringkali tidak mematuhi aturan dan kebijakan perusahaan. Mereka mungkin mengabaikan tata tertib kantor, menghindari prosedur yang telah ditetapkan, atau bahkan melakukan tindakan yang melanggar hukum.
  • Performa kerja yang rendah: Karyawan bandel seringkali menunjukkan performa kerja yang rendah. Mereka mungkin tidak menghasilkan pekerjaan dengan kualitas yang diharapkan atau tidak mampu menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan.
  • Tidak mencapai target yang telah ditetapkan: Mereka juga seringkali gagal mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Ketidakmampuan untuk mencapai target dapat menghambat kemajuan perusahaan dan merugikan kinerja tim secara keseluruhan.
  • Kurang antusias dan tidak berkontribusi dalam tim kerja: Salah satu ciri karyawan yang bandel adalah kurangnya antusiasme dan ketidakberhasilan mereka dalam berkontribusi dalam kerja tim.  Ketidakketerlibatan dalam kerja tim dapat merusak sinergi dan kolaborasi yang penting untuk kesuksesan perusahaan.
  • Sikap yang tidak kooperatif: Karyawan dengan sifat tingkah laku seperti itu juga cenderung memiliki sikap yang tidak kooperatif terhadap rekan kerja atau pimpinan.  Mereka bisa menunjukkan resistensi terhadap instruksi atau permintaan dari orang lain, tidak bersedia membantu rekan kerja, atau bahkan menciptakan ketegangan di tempat kerja.
  • Sering menolak untuk menerima masukan atau kritik konstruktif: Karyawan yang bandel seringkali menunjukkan sikap defensif dan sulit menerima masukan atau kritik konstruktif. Bisa jadi mereka merasa terancam atau tidak nyaman dengan feedback dari orang lain, sehingga menolak untuk mengubah atau memperbaiki perilaku atau kinerja mereka.
  • Tidak berbagi pengetahuan atau informasi yang relevan: Karyawan dengan sifat ini seringkali enggan untuk berbagi pengetahuan atau informasi yang relevan dengan rekan kerja. Mereka biasa menahan informasi yang dapat bermanfaat bagi tim, atau bahkan memilih untuk bekerja sendiri.

Baca Juga: Contoh Penilaian Kinerja Karyawan yang Efektif

Cara Mengatur Karyawan yang Bandel di Perusahaan

Ciri-Ciri Karyawan yang Bandel

Setelah memahami ciri-ciri karyawan yang bandel, berikut adalah beberapa cara mengatur karyawan yang bandel:

1. Komunikasi yang efektif

Komunikasi yang baik adalah kunci dalam mengatasi karyawan yang sering melanggar peraturan perusahaan. Pastikan Anda memiliki saluran komunikasi terbuka dan efektif dengan karyawan. 

Sampaikan harapan dengan jelas dan pastikan mereka memahami tata tertib karyawan yang berlaku di perusahaan. Jangan ragu untuk memberikan umpan balik yang konstruktif agar mereka menyadari konsekuensi dari perilaku bandel mereka.

2. Membuat kebijakan yang jelas dan komunikasikan dengan baik kepada seluruh karyawan

Penting bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan ketidakhadiran, ketepatan waktu, dan disiplin kerja. 

Pastikan kebijakan-kebijakan ini disusun secara komprehensif dan dipahami oleh seluruh karyawan. Komunikasikan kebijakan tersebut secara terbuka dan tegas kepada semua karyawan sehingga mereka mengetahui konsekuensi dari pelanggaran yang dilakukan.

3. Menyelenggarakan pertemuan reguler untuk memberikan umpan balik dan arahan

Selenggarakan pertemuan reguler antar manajemen atau tim HR dengan karyawan yang bandel. Gunakan kesempatan ini untuk memberikan umpan balik terkait kinerja mereka, highlight area atau sikap yang perlu diperbaiki, dan memberikan arahan yang jelas mengenai harapan perusahaan. 

Pertemuan ini juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara manajemen dan karyawan serta memperkuat komunikasi.

4. Membuka saluran komunikasi dua arah untuk mendengarkan keluhan dan masukan karyawan

Pastikan karyawan merasa didengar dan memiliki saluran untuk mengungkapkan keluhan, masukan, atau kekhawatiran mereka. 

Selain memberikan arahan dan umpan balik, penting juga untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berbicara dan menyampaikan pandangan mereka. 

Dengan membuka saluran komunikasi dua arah, Anda dapat memahami faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku bandel mereka dan mencari solusi yang lebih baik bersama-sama.

5.Penegakan aturan yang konsisten

Cara mengatur karyawan yang bandel lainnya adalah perusahaan harus memastikan bahwa aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan diterapkan secara konsisten kepada semua karyawan. 

Tidak boleh ada toleransi terhadap pelanggaran aturan, terlepas dari jabatan atau status karyawan. Dengan penegakan aturan yang konsisten, karyawan yang bandel akan menyadari bahwa perilaku mereka tidak akan ditoleransi dan harus mematuhi aturan yang ada.

6. Mengenalkan konsekuensi yang jelas bagi pelanggaran aturan

Penting bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan konsekuensi yang jelas terkait dengan pelanggaran aturan. Karyawan yang bandel harus mengetahui bahwa tindakan mereka akan berakibat pada sanksi atau tindakan disiplin yang sesuai. 

Komunikasikan dengan jelas tentang hukuman atau konsekuensi yang mungkin diterapkan, sehingga karyawan memiliki pemahaman yang jelas tentang akibat dari perilaku yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Performance Appraisal : Jenis, Tahapan, dan Cara Membuatnya

7. Melakukan tindakan disiplin yang adil dan konsisten terhadap karyawan yang bandel

Jika karyawan terus melanggar aturan meskipun telah diberikan peringatan atau kesempatan untuk memperbaiki perilaku, maka perusahaan harus bertindak secara tegas. 

Tindakan disiplin yang adil dan konsisten harus diterapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Hal ini mencakup sanksi seperti teguran, pemotongan tunjangan, pengurangan bonus, atau bahkan pemecatan, jika diperlukan. Penting untuk memastikan bahwa tindakan disiplin ini diterapkan secara objektif dan transparan.

8. Membuat mekanisme pengaduan yang dapat digunakan oleh karyawan untuk melaporkan pelanggaran

Perusahaan harus menyediakan mekanisme pengaduan yang aman dan terpercaya bagi karyawan untuk melaporkan pelanggaran aturan. 

Hal ini akan memungkinkan karyawan yang tidak nyaman dengan perilaku karyawan yang bandel untuk melaporkan masalah kepada manajemen atau tim HR. 

Dengan memfasilitasi pengaduan, perusahaan dapat menangani pelanggaran dengan cepat dan memberikan rasa keadilan kepada semua karyawan.

9. Pembinaan dan pengembangan

Mengidentifikasi penyebab terjadinya perilaku bandel karyawan dapat dilakukan dengan cara mendekati mereka secara individu. 

Bukan hanya melihat perilaku yang tampak saja, tetapi juga mencari pemahaman lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut.

Lakukan pendekatan yang empatik dan bimbing karyawan untuk memahami konsekuensi dari perilaku bandel mereka serta memberikan dorongan untuk perubahan positif.

10. Mengidentifikasi penyebab perilaku bandel karyawan

Melalui observasi dan interaksi, cari tahu apa yang menjadi penyebab utama perilaku bandel karyawan. Mungkin ada masalah di lingkungan kerja, kurangnya motivasi, ketidakcocokan dengan tugas atau tanggung jawab, atau masalah pribadi yang mempengaruhi kinerja mereka. 

Dengan mengidentifikasi akar masalah, perusahaan dapat menentukan pendekatan yang tepat untuk mengatasi perilaku bandel tersebut.

11. Menyediakan kesempatan pengembangan karir yang jelas

Cara mengatur karyawan bandel selanjutnya adalah dengan memberikan kesempatan pengembangan karir yang jelas dapat menjadi pendorong bagi karyawan untuk mengubah perilaku mereka. 

Dengan menawarkan peluang kenaikan jabatan, peningkatan tanggung jawab, atau proyek-proyek penting, karyawan akan merasa termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan menghindari perilaku bandel. Hal ini juga membantu menciptakan iklim kerja yang lebih positif dan produktif.

12. Pengakuan yang adil dan penghargaan

Sampaikan apresiasi secara langsung kepada mereka yang telah menunjukkan kinerja yang baik dan mematuhi aturan dengan konsisten. 

Pengakuan dapat berupa pujian, penghargaan, atau testimoni positif. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri karyawan, tetapi juga memberikan contoh positif bagi karyawan lain.

13. Insentif atau bonus

Selain pengakuan, berikan insentif atau bonus sebagai motivasi tambahan bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka. Insentif ini dapat berupa bonus finansial, kenaikan gaji, atau tunjangan khusus lainnya. 

Penting untuk mengkomunikasikan dengan jelas kriteria pencapaian yang harus dipenuhi untuk mendapatkan insentif tersebut, sehingga karyawan memiliki tujuan yang jelas.

14. Membangun budaya kerja yang positif dan inklusif

Membangun budaya kerja yang positif dan inklusif sangat penting dalam mengatur karyawan yang bandel. Ciptakan lingkungan di mana setiap karyawan merasa dihargai, didengar, dan dihormati. 

Fasilitasi kolaborasi, komunikasi terbuka, dan kerjasama tim. Selain itu, berikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan masukan dan berbagi ide-ide mereka.

Dengan membangun budaya kerja yang positif, karyawan akan merasa lebih termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan mereka.

15. Mendorong partisipasi dan partisipatif dalam pengambilan keputusan

Perusahaan bisa melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka sehari-hari. Memberikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan masukan dan saran akan meningkatkan rasa memiliki terhadap pekerjaan dan organisasi. 

Karyawan yang merasa memiliki peran dalam pengambilan keputusan akan lebih cenderung bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap hasilnya.

Baca Juga: Cara Mencari Karyawan yang Jujur dan Berkualitas

Aplikasi untuk Memonitor Kinerja Karyawan

cta Cara Mengatur Karyawan yang Bandel

Dengan adanya perkembangan teknologi, banyak aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam memantau kinerja karyawan secara efisien dan efektif. Salah satu contoh perangkat lunak yang populer adalah aplikasi Hadirr & Gadjian.

Aplikasi monitoring pekerjaan berbasis web Hadirr & Gadjian dirancang khusus untuk membantu perusahaan dalam memantau kinerja karyawan dengan mudah. 

Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur yang membantu mengumpulkan data terkait kehadiran, waktu kerja, produktivitas, dan evaluasi kinerja karyawan. 

Melalui aplikasi ini, manajer dapat dengan cepat melihat laporan kehadiran karyawan, memantau jam kerja, dan mengevaluasi pencapaian target. Dengan demikian, Hadirr & Gadjian dapat mempermudah pengelolaan karyawan yang sulit diatur.

Coba Gadjian Sekarang

Fitur-Fitur yang Penting dalam Aplikasi Pemantauan Kinerja

Aplikasi Hadirr

Aplikasi pemantauan kinerja  menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan manajer dan tim HR untuk melacak waktu dan kehadiran, mengelola tugas, serta menganalisis dan mengevaluasi kinerja karyawan.

  • Pelacakan Waktu dan Kehadiran: Fitur pelacakan waktu dan kehadiran merupakan aspek penting dalam pemantauan kinerja karyawan. Aplikasi Hadirr, misalnya, menyediakan fitur yang memungkinkan karyawan untuk mencatat waktu masuk dan keluar dengan mudah.
  • Pengelolaan Tugas: Aplikasi Hadirr juga menawarkan fitur pengelolaan tugas yang berguna dalam memantau dan mengorganisir pekerjaan karyawan. Dalam aplikasi ini, manajer dapat membuat daftar tugas, menetapkan prioritas, dan mengalokasikan tugas kepada karyawan.
  • Analisis dan Evaluasi Kinerja : Aplikasi Gadjian menawarkan fitur analisis dan evaluasi kinerja yang membantu manajer mengukur dan memantau kinerja karyawannya. Fitur analisis yang disediakan memungkinkan manajer untuk melihat tren kinerja dari waktu ke waktu, serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
  • Implementasi dan penggunaan aplikasi dengan efektif: Implementasi dan penggunaan aplikasi pemantauan yang efektif memainkan peran krusial dalam memastikan keberhasilan dan manfaat maksimal dari aplikasi tersebut.

Aplikasi Absensi Online Hadirr

Related Post