9 Contoh Program Engagement Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas
Dalam era bisnis yang terus berkembang, tidak dapat dipungkiri bahwa kunci keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya terletak pada produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga pada sumber daya manusia (SDM) yang membentuk fondasi perusahaan itu sendiri.
Pentingnya peran karyawan dalam meraih kesuksesan perusahaan, membuat semakin banyak perusahaan yang mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan karyawannya merasa terlibat dan berkomitmen. Inilah yang mendasari kebutuhan akan Program Engagement Karyawan.
Program ini tidak hanya berkaitan dengan aspek finansial, melainkan mencakup sejumlah strategi yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan, motivasi, dan kesejahteraan karyawan. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri pentingnya Program Engagement Karyawan, strategi efektif yang dapat diimplementasikan, dan dampaknya terhadap produktivitas perusahaan.
Apa itu Program Engagement Karyawan?
Mengutip dari laman Kemenkeu ada beberapa pengertian Employee Engagement menurut para ahli:
Employee Engagement merupakan keterikatan karyawan dengan perusahaan itu sendiri. Karyawan / pegawai yang memiliki rasa keterikatan yang tinggi cenderung akan bekerja dengan lebih baik dikarenakan adanya perasaan positif dalam diri mereka dan tidak menganggap suatu pekerjaan sebagai beban (William Khan, 1990).
Employee engagement merupakan perilaku dimana karyawan merasa memiliki peran penting pada keberhasilan perusahaan dan memiliki motivasi tinggi dalam peningkatan kinerja dan ikut andil mengerjakan pekerjaan di luar job requirement. (Mercer, dikutip oleh Carpenter dan Wyman, 2007:1).
Karyawan yang memiliki employee engagement pada perusahaan akan bekerja secara konsisten serta tidak mudah menyerah saat menghadapi masalah saat bekerja. Karyawan yang terikat dengan perusahaan akan memberikan performa kerja yang terus meningkat dikarenakan adanya dedikasi dalam diri sehingga timbul rasa tanggungjawab untuk terus bekerja dan ikut andil dalam suksesnya perusahaan mencapai tujuannya. (William Macey, 2009:24).
Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memotivasi, dan memperkuat karyawan, sehingga mereka merasa terhubung secara emosional dan berkomitmen terhadap perusahaan.
Beberapa elemen umum dari program keterlibatan karyawan melibatkan:
- Komunikasi yang Efektif: Mendorong komunikasi terbuka dan jujur antara manajemen dan karyawan. Ini dapat mencakup pertemuan reguler, umpan balik konstruktif, dan transparansi dalam pengambilan keputusan.
- Pengembangan Karyawan: Memberikan peluang pengembangan karir, pelatihan, dan pendidikan kepada karyawan agar mereka dapat terus berkembang dalam peran mereka.
- Keseimbangan Kerja-Hidup: Memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan dengan menawarkan fleksibilitas waktu atau program kerja yang mendukung kebutuhan individu.
- Pengakuan dan Apresiasi: Mengakui dan mengapresiasi kontribusi karyawan melalui program penghargaan, pujian, atau pengakuan publik untuk meningkatkan motivasi dan rasa nilai diri.
- Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan: Mengikutsertakan karyawan dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi pekerjaan mereka dan organisasi secara keseluruhan.
- Budaya Organisasi yang Positif: Membangun budaya kerja yang positif, inklusif, dan mendukung kolaborasi.
- Manajemen Kinerja yang Efektif: Menyediakan sistem manajemen kinerja yang jelas dan adil, dengan tujuan yang dapat diukur dan umpan balik terstruktur.
Program engagement karyawan bertujuan untuk menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai, termotivasi, dan memiliki keterlibatan yang kuat terhadap pekerjaan dan organisasi. Seiring dengan itu, perusahaan biasanya mengharapkan peningkatan produktivitas, retensi karyawan, dan kepuasan pelanggan sebagai hasil dari keterlibatan yang lebih baik.
Baca Juga: 4 Tahapan Sistem Manajemen Kinerja Karyawan
Manfaat Program Engagement Karyawan
Program engagement karyawan tidak hanya membawa manfaat bagi perusahaan, tapi juga bagi karyawan dan manajer/pemimpin tim. Berikut manfaat yang bisa Anda dapatkan:
Program engagement karyawan bagi perusahaan:
- Perusahaan bisa mengukur produktivitas karyawan dan meningkatkannya.
- Menurunkan turnover rate atau kebijakan PHK karena program ini bantu menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai dan memiliki rasa kepemilikan terhadap pekerjaan mereka.
- Perusahaan mendapatkan reputasi yang positif karena karyawan yang terlibat cenderung memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat dan pelanggan.
- Kinerja keuangan perusahaan jadi lebih baik karena tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi
Program engagement karyawan bagi karyawan:
- Karyawan cenderung lebih memberikan kontribusi ide-ide kreatif dan inovatif karena merasa nyaman berpartisipasi dalam proses inovasi perusahaan.
- Karyawan mendapatkan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi yang lebih baik.
- Karyawan mendapatkan kesejahteraan mental dan emosional sehingga membantu mengurangi tingkat stres saat bekerja.
Program engagement karyawan bagi manajer atau pemimpin tim:
- Mempunyai tim yang supportif dan kompak dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
- Tingkat konflik antar anggota tim cenderung rendah dan dalam menyelesaikannya jauh lebih mudah.
9 Contoh Program Engagement Karyawan
Ada berbagai program yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan tingkat engagement karyawan. Berikut adalah sembilan program yang dapat dipertimbangkan:
- Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Program ini fokus pada memberikan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan kepada karyawan. Ini dapat mencakup pelatihan teknis, pengembangan keterampilan kepemimpinan, atau bahkan pelatihan untuk peningkatan kesejahteraan pribadi.
- Program Pengakuan dan Penghargaan: Menciptakan program pengakuan untuk menghargai pencapaian dan kontribusi karyawan. Ini bisa berupa penghargaan bulanan, bonus kinerja, atau bahkan pemberian penghargaan formal.
- Inisiatif Kesejahteraan Karyawan: Menyediakan program kesejahteraan yang mencakup dukungan untuk kesehatan mental dan fisik karyawan. Ini bisa melibatkan benefit seperti program ulang tahun karyawan, reward masa kerja, atau kebijakan keseimbangan kerja-hidup.
- Komunikasi Terbuka dan Transparan: Membangun budaya komunikasi terbuka di antara manajemen dan karyawan. Mengadakan pertemuan reguler, membagikan informasi strategis, dan membuka saluran komunikasi dapat meningkatkan rasa keterlibatan.
- Pengembangan Rencana Karir: Membuat program pengembangan karir yang jelas dan dapat diakses oleh karyawan. Memberikan jalur karir yang jelas dan peluang pengembangan dapat meningkatkan motivasi karyawan.
- Program Fleksibilitas Kerja: Menawarkan opsi kerja fleksibel, seperti bekerja dari rumah atau jadwal kerja yang lebih fleksibel atau dapat melakukan absensi tanpa harus finger print di kantor. Ini dapat membantu menciptakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
- Partisipasi Karyawan dalam Pengambilan Keputusan: Membangun keterlibatan dengan melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Ini dapat melibatkan pertemuan brainstorming, kelompok kerja, atau survei kepuasan karyawan.
- Tim Building dan Kegiatan Sosial: Mengadakan kegiatan tim building dan acara sosial untuk memperkuat hubungan antar karyawan. Ini dapat mencakup acara olahraga, pertemuan santai, outing/liburan bersama atau acara amal.
- Pengukuran dan Umpan Balik Teratur: Melakukan survei keterlibatan karyawan secara teratur dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan memahami sentimen karyawan, perusahaan dapat menyesuaikan program keterlibatan sesuai kebutuhan.
Program-program ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik unik dari setiap organisasi atau perusahaan. Kunci keberhasilan adalah konsistensi, transparansi, dan responsif terhadap kebutuhan dan harapan karyawan.
Baca Juga: Tips Optimalkan Key Performance Indicator Karyawan Perusahaan
Cara Menghitung Retensi Karyawan
Sebelum Anda mengetahui cara menghitung retensi karyawan, Anda perlu mengetahui pengertian dari retensi karyawan. Retensi karyawan adalah upaya perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang sudah ada dan mencegah mereka pindah ke perusahaan lain atau meninggalkan pekerjaan.
Retensi karyawan dapat melibatkan serangkaian kebijakan, praktik, dan strategi untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memotivasi, dan mempertahankan karyawan.
Tujuan dari program retensi karyawan adalah mencegah kehilangan bakat yang berharga, mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan, serta menjaga keberlanjutan operasional dengan menjaga karyawan yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang organisasi.
Menghitung tingkat retensi karyawan melibatkan penggunaan rumus sederhana yang membandingkan jumlah karyawan yang tetap bekerja dalam suatu periode waktu tertentu dengan jumlah total karyawan pada awal periode tersebut. Berikut adalah rumus dasar untuk menghitung tingkat retensi karyawan:
Sebagai contoh jika pada 1 Januari 2023 hanya tersisa 60 karyawan yang masih bekerja dan dibandingkan total 80 karyawan pada 1 Januari 2022, maka tingkat retensi karyawan selama tahun 2020 adalah 60/80 dikali 100 sama dengan 75%.
Penyebab Tingkat Retensi Karyawan Rendah
Retensi karyawan yang rendah bisa disebabkan oleh sejumlah faktor kompleks, dan penyebabnya dapat bervariasi tergantung pada situasi dan karakteristik spesifik dari suatu organisasi atau perusahaan. Beberapa penyebab umum retensi karyawan rendah meliputi:
- Ketidakpuasan Kerja: Karyawan yang merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka, baik karena ketidaksesuaian peran, kurangnya tantangan, atau konflik dengan rekan kerja atau atasan, mungkin lebih cenderung mencari peluang di tempat lain.
- Kurangnya Pengembangan Karir: Karyawan yang merasa tidak ada peluang pengembangan karir atau kejelasan dalam jalur karir mereka mungkin mencari kesempatan di organisasi lain yang menawarkan perkembangan yang lebih jelas.
- Budaya Kerja yang Tidak Mendukung: Budaya organisasi yang tidak mendukung karyawan, seperti kurangnya transparansi, kurangnya dukungan dalam mengatasi masalah, atau kurangnya pengakuan, dapat merusak keterlibatan dan menyebabkan karyawan mencari lingkungan yang lebih positif.
- Manajemen yang Tidak Efektif: Peran manajemen yang kurang efektif, termasuk manajer yang tidak mendukung, tidak memberikan umpan balik, atau tidak menghargai kontribusi karyawan, dapat menjadi penyebab utama perpindahan.
- Kompensasi yang Tidak Memadai: Gaji dan paket kompensasi yang tidak kompetitif atau tidak sebanding dengan tanggung jawab dan kontribusi karyawan dapat menjadi faktor utama yang menyebabkan mereka mencari peluang di tempat lain.
- Keseimbangan Kerja-Hidup yang Buruk: Karyawan yang merasa beban kerja mereka tidak seimbang dengan kehidupan pribadi mereka mungkin mencari organisasi yang lebih memperhatikan keseimbangan kerja-hidup.
- Ketidakpuasan dengan Kepemimpinan: Karyawan yang tidak puas dengan gaya kepemimpinan atau keputusan manajemen mungkin kehilangan keyakinan dalam arah dan visi organisasi.
Baca Juga: 9 Tips Manajemen Waktu Karyawan yang Produktif & Efektif
Agar tingkat retensi karyawan baik dan target perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan jadi lebih optimal, maka Anda perlu sistem yang dapat mendukung itu semua dengan menggunakan aplikasi human resource terbaik dengan fitur terlengkap yang bisa digunakan untuk HR dan juga karyawan Anda.
Bagi HR, Anda bisa gunakan aplikasi Hadirr & Gadjian untuk mengefisiensikan pekerjaan HR sehingga tidak hanya fokus di bagian administrasi tetapi juga mengelola/mengembangkan SDM perusahaan dengan baik.
Dengan absensi online yang terdapat pada fitur Hadirr, Anda dapat menyelesaikan pekerjaan HR terkait perhitungan cuti dan lembur karyawan tanpa repot. Sedangkan untuk aplikasi Gadjian, dapat membantu Anda dalam melakukan hitung gaji, THR online secara cepat dan akurat, BPJS, dan hitung PPh 21 serta hasilnya otomatis akan muncul di slip gaji online.
Bagi karyawan, aplikasi Hadirr dapat memudahkan karyawan dalam absensi yang bisa dilakukan di lokasi yang telah disetujui melalui handphone. Cukup selfie, clock in/out tercatat secara otomatis di cloud sehingga meminimalisir kecurangan dan kelalaian dalam perhitungan absensi.
Selain itu, karyawan juga bisa mengajukan reimbursement jadi lebih mudah. HR & finance dapat berkoordinasi dan menyetujui pembayaran reimbursement yang diunggah karyawan ke sistem Hadirr.
Dengan menggunakan aplikasi HR Hadirr dan Gadjian Anda juga dapat terintegrasi dengan platform benefit karyawan, Payuung. Sehingga tim HR atau perusahaan dapat memberikan benefit yang lebih baik dan bervariatif kepada karyawan dan membuat program engagement karyawan perusahaan Anda jadi lebih terstruktur dan retensi karyawan meningkat.