UKM Wajib Tahu! Perbedaan Franchise dan Kemitraan
Dalam usaha bisnis, istilah franchise dan kemitraan bukanlah hal yang asing lagi. Belakangan ini usaha franchise dan kemitraan sedang naik daun karena tidak memerlukan ide dan modal yang besar untuk memulainya.
Jenis usaha seperti ini sangat sesuai untuk anak muda dan UMKM yang ingin mulai belajar bisnis. Bidang usahanya pun beragam mulai dari retail, fashion, ekspedisi, hingga F&B.
F&B atau Food and Beverages adalah bisnis yang bergerak di bidang penjualan makanan dan minuman. Bidang ini menjadi salah satu bidang usaha yang sangat diminati untuk dijadikan franchise atau kemitraan.
Banyak orang yang masih menganggap bahwa franchise dan kemitraan adalah hal yang sama. Namun ternyata keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Pada artikel ini akan membahas tentang pengertian franchise dan kemitraan serta perbedaan dari keduanya.
Pengertian Franchise
Franchise atau waralaba merupakan jenis usaha yang melibatkan franchisor (pemberi waralaba) dan franchisee (penerima waralaba) untuk menjalankan usaha yang sama dengan membayar sejumlah biaya tertentu.
Pemberi waralaba akan memberikan izin kepada penerima waralaba untuk menggunakan merek dagang dan sistem operasionalnya berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat.
Baca Juga: Jenis Perusahaan Retail dan Contoh Shift Kerjanya
Pembuatan usaha waralaba pun tidak mudah, hanya perusahaan yang telah memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) lah yang boleh menjalankan usaha ini.
Oleh karena itu biasanya franchise berasal dari brand-brand besar yang sudah terkenal, seperti Starbucks, Alfamart, Mixue, Kopi Lain Hati dan sebagainya.
Dengan menjalankan usaha franchise, pebisnis dapat selangkah lebih mudah menjalankan usaha karena merek dagang sudah jauh lebih dikenal, sistem sudah lebih dulu dibentuk dan memiliki konsumen yang sudah jelas.
Pengertian Kemitraan
Kemitraan merupakan jenis kerja sama yang dilakukan antara dua belah pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama.
Kemitraan didasari dengan prinsip saling membutuhkan dan membesarkan. Para pihak yang melakukan kerjasama kemitraan disebut dengan mitra.
Pada dasarnya, kemitraan memiliki beberapa pemilik berbeda yang masing-masing dari mereka memberikan investasi modal untuk memajukan bisnis yang dijalankan.
Kemitraan biasanya melibatkan para usaha kecil menengah dengan perusahaan besar. Salah satu contoh dari usaha yang menerapkan kemitraan adalah HAUS! dan Kopi Chuseyo.
Perbedaan Franchise dan Kemitraan
Meskipun keduanya nampak serupa, dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa keduanya memiliki perbedaan yang cukup menonjol dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Lantas apa saja perbedaan franchise dan kemitraan ini? Simak penjelasannya berikut:
Baca Juga: 5 Daftar Perusahaan Maklon Kosmetik Terbaik di Indonesia
Dasar Hukum
Setiap jenis perdagangan di Indonesia telah memiliki ketentuan dan peraturannya sendiri. Begitu pula dengan franchise dan kemitraan yang memiliki dasar hukum yang berbeda.
Kegiatan franchise atau waralaba di Indonesia telah diatur oleh Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba.
Peraturan in mencakup segala ketentuan waralaba, mulai dari pengertian, kriteria, jenis, perjanjian, surat tanda pendaftaran waralaba, pengawasan, sanksi hingga peralihan waralaba.
Sementara Kemitraan diatur dalam BAB VIII Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Kemitraan.
Dalam Undang-Undang ini diatur terkait dengan maksud kemitraan, pola kemitraan dan pelaksanaanya.
Modal
Perbedaan yang mencolok dari usaha franchise dan kemitraan selanjutnya adalah besarnya modal.
Pada franchise, modal yang dikeluarkan cukup besar. Hal ini karena selain membayar franchise fee pada saat awal perjanjian, penerima waralaba juga memiliki kewajiban membayar royalti fee yang harus disetorkan setiap bulannya.
Namun hal ini cukup sebanding dengan eksposur yang sudah diterima karena bisnis tersebut sudah lebih dikenal oleh masyarakat.
Pada kemitraan, modal yang diberikan lebih mudah dan fleksibel karena ditanggung oleh banyak pihak. Besarnya modal juga disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Setiap mitra pun dapat mengajukan syarat saat modal diberikan.
Manajemen
Dalam sistem franchise, karena merek yang digunakan sudah cukup dikenal maka mereka mengutamakan keseragaman dalam manajemennya. Sehingga para penerima waralaba tidak perlu membuat alur kerja maupun sistem operasional baru dalam menjalankannya.
Hal ini menjadi kelebihan sekaligus kekurangan karena penerima waralaba menjadi tidak memiliki kendali atas usaha tersebut.
Sedangkan dalam sistem kemitraan, manajemen perlu disusun ulang berdasarkan keputusan bersama para mitra. Segala kebutuhan bisnis pun menjadi tanggung jawab yang harus dipenuhi bersama.
Sistem Keuntungan
Perbedaan selanjutnya adalah masalah pembagian keuntungan. Dalam usaha franchise, sebagaimana manajemen yang sudah diatur sebelumnya, sistem keuntungan pun sudah ditetapkan dalam perjanjian sebelumnya.
Penerima waralaba harus membayar keuntungan sejumlah yang ditetapkan dan memberikannya kepada pemberi waralaba.
Dalam kemitraan, sistem keuntungan yang dibagikan menerapkan prinsip bagi hasil. Keuntungan yang diterima setiap mitra berdasarkan besarnya keuntungan yang diperoleh bisnis dan dibagikan dalam besaran rasio yang sama.
Merek Dagang
Salah satu perbedaan lainnya adalah masalah kepemilikan merek dagang. Franchise yang biasanya datang dari brand besar tertentu memiliki merek dagang yang sudah lama dipatenkan.
Setiap penerima waralaba yang diberikan izin menjalankan usaha yang sama tentu memiliki kewajiban yang harus dipenuhi terkait merek dagang yang digunakan.
Pada kemitraan, karena bisnis dibangun oleh berbagai pihak yang melakukan kerjasama, maka kepemilikan merek dagang pun menjadi milik bersama. Sehingga jika ingin keluar dari kemitraan maka perlu menjual saham yang dimiliki kepada mitra lain yang sudah bergabung.
Nah, itu dia penjelasan dari perbedaan franchise dan kemitraan. Setiap jenis usaha tentu memiliki kemudahan dan kesulitannya masing-masing. Perlu diingat untuk memilih jenis usaha yang paling sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Kelola Bisnis Franchise dan Kemitraan Lebih Mudah dengan Hadirr
Jika saat ini sudah memiliki bisnis dan butuh sistem yang bisa memantau kinerja dan keseharian bisnis, gunakanlah aplikasi Hadirr.
Hadirr merupakan platform HRIS yang berfungsi untuk memantau keseharian bisnis mulai dari absensi karyawan, lembur karyawan, kunjungan klien, timesheet hingga reimbursement.
Terdapat juga sister platform dari Hadirr, yaitu Gadjian dan Payuung. Gadjian sebagai software payroll berbasis web yang hadir untuk memudahkan administrasi, penggajian, rekrutmen hingga inventaris kantor.
Payuung sebagai solusi pembiayaan modal untuk para UKM atau pemilik usaha yang ingin mengembangkan usahanya dan memberikan sistem benefit yang baik untuk karyawannya,