Rahasia Sukses Bisnis Jamu Tradisional Jadi Minuman Kekinian
Sejak zaman nenek moyang, minuman berbahan herbal selalu jadi andalan untuk menjaga kesehatan. Apalagi saat pandemi melanda, ketertarikan terhadap produk kesehatan tradisional seperti jamu telah dianggap sebagai obat yang kaya akan manfaat untuk kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Karena antusiasme masyarakat yang meningkat inilah bisnis jamu tradisional kini menjadi sorotan dalam dunia kewirausahaan dan menjadi ide bisnis jamu yang menjanjikan.
Perkembangan Jamu di Indonesia
Dikutip dari situs Jalur Rempah Kemdikbud “Jamu” terbentuk dari gabungan kata ‘Jawa’ dan ‘ngramu’ (yang memiliki arti mencampur atau mengumpulkan), dan secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai “ramuan yang dibuat oleh orang Jawa” atau “ramuan yang berasal dari Jawa”.
Perkembangan jamu di Indonesia mencerminkan perpaduan unik antara tradisi, kesehatan alami, dan inovasi modern. Jamu terus mengalami pertumbuhan dan transformasi seiring dengan perubahan pola pikir masyarakat dan perkembangan industri kesehatan. Berikut adalah aspek yang mempengaruhi perkembangan jamu dari masa ke masa.
1. Peningkatan Kesadaran Kesehatan Masyarakat
Masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan secara alami. Dengan meningkatnya informasi tentang manfaat bahan alami dan herbal, banyak orang beralih ke jamu sebagai pilihan untuk merawat kesehatan mereka.
2. Inovasi Produk Jamu
Industri jamu terus berinovasi dengan menciptakan formulasi baru, menggabungkan ramuan tradisional dengan penelitian ilmiah. Produsen jamu kini lebih fokus pada peningkatan kualitas, keamanan, dan efektivitas produk mereka.
3. Teknologi dan Digitalisasi
Penggunaan teknologi dan digitalisasi telah merambah industri jamu. Mulai dari pemasaran online, platform e-commerce, hingga aplikasi kesehatan, semuanya turut mendukung distribusi dan promosi produk jamu secara lebih efektif.
4. Ekspansi Pasar Global
Jamu Indonesia tidak hanya menjadi tren di dalam negeri, tetapi juga mendapatkan perhatian di pasar internasional. Beberapa produsen jamu telah berhasil mengekspor produk mereka ke berbagai negara, membawa warisan kesehatan tradisional Indonesia ke tingkat global.
Dengan memanfaatkan kekayaan alam dan kearifan lokal, bisnis jamu dapat menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat masyarakat Indonesia dan juga mampu menciptakan peluang bisnis yang menarik dengan menggabungkan tantangan tradisional dan peluang modern di dalamnya.
Baca Juga: Panduan Meningkatkan Sales Volume Bisnis Anda
Potensi Bisnis Jamu Tradisional yang Menguntungkan
Bisnis jamu tradisional memiliki potensi yang besar untuk menjadi usaha yang menguntungkan, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kesehatan alami dan pengobatan tradisional. Berikut adalah beberapa potensi bisnis jamu tradisional yang dapat menghasilkan keuntungan:
1. Bahan-bahan untuk membuat jamu tradisional mudah didapat.
Karena Indonesia terkenal dengan rempahnya yang melimpah, Anda tidak perlu takut kehabisan bahan dasar pembuatan jamu. Anda dapat membelinya di pasar tradisional atau pemasok dan bahkan menanamnya sendiri.
2. Modal awal yang cenderung rendah
Harga bahan dasar pembuatan jamu relatif murah, Anda dapat memulai usaha ini dengan modal yang cenderung rendah. Sebagai contoh, berikut asumsi modal awal yang bisa Anda jadikan referensi sebelum memulai usaha ini:
No. | Jenis Biaya | Biaya (Rp.) |
1. | Bahan baku rempah-rempah (temulawak, kencur, jahe, dan lain-lain) | 5,000,000 |
2. | Peralatan membuat jamu | 1,000,000 |
3. | Kemasan botol jamu dan packaging lain | 1,700,000 |
4. | Anggaran promosi dan biaya lain | 2,000,000 |
5. | Pendaftaran produk ke BPOM | 1,500,000 |
Total | 11,200,000 |
Modal yang harus Anda siapkan untuk memulai usaha jamu kekinian adalah sebesar Rp11.200.000. Biaya ini bisa jadi lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada harga bahan, peralatan, dan pengajuan izin produk ke BPOM.
Sebagai informasi biaya untuk mendaftarkan produk usaha makanan ke BPOM sebenarnya bervariasi, mulai dari Rp100.000 sampai Rp2.000.000 tergantung pada jenis produk usaha Anda. Untuk berjaga-jaga maka bisa diasumsikan biaya untuk mendaftarkan ke BPOM adalah sebesar Rp1.500.000.
Di era yang serba modern saat ini, Anda dapat dengan mudah melakukan promosi digital untuk memperkenalkan produk yang Anda jual.
3. Dukungan Teknologi dan Sosial Media
Anda tidak perlu lagi door to door atau keliling berjualan jamu dengan metode menggendong jamu seperti zaman dulu. Karena dengan akses sosial media yang memadai, produk jamu yang Anda jual dapat menjangkau peminat semakin luas.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Omset Penjualan Makanan
Tips Sukses Memulai Usaha Jamu Tradisional yang Dapat Anda Terapkan
Bisnis jamu kemasan punya potensi besar. Bagi konsumen kekinian, kemasan itu sangat penting. Jadi, jangan abaikan soal kemasan. Berikut ini adalah cara memulai bisnis jamu tradisional yang dapat Anda coba:
1. Tentukan jenis jamu yang ingin dijual
Hal yang harus Anda pikirkan pertama kali saat ingin memulai bisnis jamu adalah soal jenis jamu apa yang akan dijual. Apakah Anda akan menjual jenis jamu ready to drink (kemasan siap minum) atau jamu serbuk.
Selain itu Anda juga dapat tentukan jenis jamu berdasarkan manfaatnya. Misal, jamu untuk detox tubuh terdiri dari jahe dan kunyit. Sedangkan jamu untuk menjaga stamina terdiri dari kencur dan temulawak.
2. Modifikasi kemasan jamu menjadi lebih kekinian
Agar bisnis Anda tetap eksis, Anda dapat memodifikasi kemasan jamu yang Anda jual jadi lebih kekinian untuk menarik hati para milenial dan gen Z.
Anda dapat menggunakan botol plastik dan berikan aksen pada kemasan seperti informasi nilai nutrisi serta logo brand atau Anda juga dapat memberikan kutipan-kutipan menarik pada kemasan yang relate dengan keseharian para milenial dan gen Z. Contohnya, “Capek ya jadi tulang punggung keluarga? Di-jamuin aja, biar mereda”
3. Buat nama produk yang menarik dan mudah diingat
Pemberian nama produk yang menarik akan menarik perhatian pembeli untuk mengonsumsinya. Anda perlu perhatikan makna dan arti yang positif dari nama tersebut. Mudah diingat, diucapkan dan enak didengar, belum pernah digunakan dan harus mencerminkan produk.
4. Optimalkan strategi marketing digital
Karena saat ini masyarakat sangat melek digital, Anda harus memanfaatkannya dalam mempromosikan produk jamu yang Anda jual. Anda dapat menggunakan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok maupun status WhatsApp agar produk yang Anda jual semakin dikenal di dalam maupun di luar circle pertemanan Anda.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan e-commerce sebagai tempat berjualan Anda. Sehingga Anda dan pembeli dapat dengan mudah bertransaksi tanpa harus bertemu dan mengirim sendiri produk yang Anda jual.
Baca Juga: Cara Membangun Brand Awareness untuk Tingkatkan Profit Bisnis
Gunakan Aplikasi Kelola Manajemen Karyawan
Penggunaan teknologi akan sangat membantu Anda dalam mengelola karyawan. Anda dapat monitoring kinerja karyawan pabrik jamu dan sebagainya dengan mengandalkan aplikasi monitoring pekerjaan karyawan, Gadjian dan Hadirr. Di mana Anda dapat memantau kinerja karyawan secara jarak jauh, pegawai lapangan dan tim sales yang bekerja secara mobile (tidak di kantor).
Beberapa perusahaan jamu tradisional seperti Merapi Farma Herbal dengan produk dagang Jamu Godhog Khas Jogja telah berlangganan dan menggunakan aplikasi Gadjian dan Hadirr untuk mengelola payroll gaji dan absensi karyawannya.
Perusahaan lainnya yg berlangganan Hadirr adalah PT. Surabaya Indah Permaiyang sudah berdiri sejak tahun 1992, memproduksi serangkaian produk obat tradisional dengan brand Gading dan Safe Care. Tunggu apalagi? Sekarang giliran Anda untuk merasakan manfaat dari Gadjian dan Hadirr juga.
Coba gratis 14 hari dengan klik tombol di bawah ini!