Monitoring Shift Kerja Konstruksi di Lapangan

Sistem Shift Kerja Konstruksi untuk Tingkatkan Efisiensi Proyek

Sistem kerja shift sudah lama digunakan dalam sektor-sektor yang beroperasi 24 jam, seperti rumah sakit, pabrik, dan pelabuhan. Kini, pergantian jam kerja semakin populer di industri konstruksi guna meningkatkan efisiensi dan mempercepat penyelesaian proyek. 

Di industri konstruksi, sistem shift menawarkan keuntungan yang signifikan, terutama pada proyek dengan tenggat yang ketat. Dengan membagi waktu kerja ke dalam beberapa jadwal kerja, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan lembur, memaksimalkan penggunaan alat berat, serta meningkatkan efisiensi tenaga kerja.

Aturan Mengenai Shift dan Jam Kerja di Indonesia

Jam kerja karyawan secara umum diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang kemudian diperbarui oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Dalam beleid tersebut, perusahaan diberikan dua pilihan skema jam kerja seperti yang diatur dalam Pasal 77, yaitu:

  • Skema 6 hari kerja per minggu: bekerja selama 7 jam per hari, total 40 jam per minggu.
  • Skema 5 hari kerja per minggu: bekerja selama 8 jam per hari, total 40 jam per minggu.

Secara umum, undang-undang tidak menetapkan secara rinci tentang aturan jam kerja. Namun, perusahaan tetap bisa menerapkan pergantian shift dengan syarat tetap mematuhi batas jam kerja maksimal 8 jam per shift dan total 40 jam seminggu. Jika jam kerja melebihi itu, kelebihannya dihitung sebagai lembur.

Perlu diketahui bahwa shift kerja secara khusus diizinkan bagi beberapa sektor yang membutuhkan operasional terus-menerus, seperti layanan kesehatan, pemadam kebakaran, customer service, sektor hospitality (hotel, restoran), dan layanan publik (polisi, tentara).

Dalam penerapannya, perusahaan biasanya menyusun jam kerja shift sebagai berikut:

  • Jadwal 1: 08.00 – 16.00
  • Jadwal 2: 16.00 – 00.00
  • Jadwal 3: 00.00 – 08.00

Untuk shift malam, perusahaan wajib memberikan fasilitas tambahan sesuai Kepmenakertrans Nomor 224 Tahun 2003, seperti:

  • Makanan bergizi dengan minimal 1.400 kkal
  • Sanitasi yang bersih dan sehat
  • Perlindungan dari tindak asusila dan bahaya lainnya
  • Fasilitas antar-jemput bagi karyawan wanita

Sementara itu, bagi karyawan wanita yang bekerja shift malam harus memenuhi beberapa syarat, yakni berusia minimal 18 tahun dan tidak sedang hamil atau berada dalam kondisi yang dapat membahayakan janin jika bekerja malam.

Baca Juga: 5 Aplikasi Monitoring Pekerjaan Konstruksi dari Jarak Jauh

Apa Itu Perusahaan Konstruksi?

cara monitoring jadwal shift karyawan konstruksi

Perusahaan konstruksi adalah bisnis yang bergerak dalam bidang perencanaan, pembangunan, dan perawatan berbagai struktur fisik, seperti gedung, jembatan, dan jalan. 

Industri konstruksi ini melibatkan banyak pekerja, mulai dari arsitek, insinyur, hingga pekerja lapangan yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan sesuai dengan rancangan dan tenggat waktu yang telah ditetapkan.

Dalam konteks ini, karyawan konstruksi yang bekerja di lapangan dibagi dalam berbagai peran dengan keahlian khusus yang diperlukan untuk memastikan kelancaran proyek. Mereka biasanya bekerja berdasarkan kontrak atau proyek tertentu dan mungkin harus mengikuti sistem shift kerja jika proyek membutuhkan penyelesaian cepat.

Contoh perusahaan konstruksi di Indonesia meliputi PT Wijaya Karya (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PT Adhi Karya. Selain perusahaan konstruksi, terdapat juga perusahaan kontraktor yang memiliki peran serupa, tetapi dengan ruang lingkup yang lebih spesifik. 

Perbedaan antara konstruksi dan kontraktor terletak pada cakupan tanggung jawabnya. Perusahaan konstruksi biasanya mencakup seluruh tahap, dari perencanaan hingga pembangunan. Sementara kontraktor lebih fokus pada pelaksanaan proyek sesuai spesifikasi yang dirancang oleh perusahaan konstruksi.

Baca Juga: Perhitungan dan Contoh Slip Gaji Karyawan Garmen

Contoh Jadwal Shift Karyawan Konstruksi

Berikut adalah contoh pergantian shift kerja perusahaan konstruksi yang dapat digunakan untuk mengatur jadwal kerja karyawan lapangan konstruksi.

1. Jadwal Kerja dengan 2 Shift

Shift 1: Pagi – Sore

Waktu: 08:00 – 18:00

Shift 2: Malam

Waktu: 18:00 – 04:00

ShiftWaktuPosisi KaryawanJob Desk Utama
Shift 108:00 – 18:00Supervisor ProyekMengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan konstruksi, memantau keselamatan kerja, dan memastikan target harian tercapai.
Operator Alat BeratMengoperasikan alat berat seperti excavator dan crane, melakukan pemeriksaan alat sebelum dan sesudah digunakan.
Pekerja Konstruksi (Tukang)Melakukan pekerjaan fisik seperti pengecoran, pemasangan dinding, atau pekerjaan struktur lainnya.
Teknisi MesinMelakukan perawatan dan perbaikan ringan pada mesin serta alat berat untuk memastikan alat berfungsi optimal.
Petugas Keamanan (Security)Menjaga keamanan area proyek dan memastikan hanya personel berwenang yang memasuki lokasi.
Shift 218:00 – 04:00Supervisor Proyek (Shift)Memastikan kelancaran proyek di malam hari, mengontrol penggunaan alat berat dan menjaga produktivitas karyawan.
Operator Alat Berat (Malam)Mengoperasikan alat berat pada malam hari, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan waktu lebih panjang.
Pekerja Konstruksi (Tukang)Melanjutkan pekerjaan dari shift siang, seperti pemasangan pondasi atau pekerjaan tambahan pada struktur bangunan.
Petugas PeneranganMengatur dan memeriksa pencahayaan di seluruh area proyek agar aktivitas malam dapat berjalan aman dan lancar.
Petugas Keamanan (Security)Melakukan patroli malam dan memantau akses masuk-keluar, menjaga keselamatan area proyek di luar jam kerja umum.

Catatan: Contoh jadwal shift kerja ini memungkinkan waktu kerja lebih panjang untuk per shift (10 jam) tetapi lebih cocok untuk proyek dengan kebutuhan aktivitas tinggi.

2. Jadwal Kerja dengan 3 Shift

banner aplikasi shift kerja karyawan perusahaan

Shift 1: Pagi

Waktu: 06:00 – 14:00

Shift 2: Sore

Waktu: 14:00 – 22:00

Shift 3: Malam

Waktu: 22:00 – 06:00

ShiftWaktuPosisi KaryawanJob Desk Utama
Shift Pagi08:00 – 16:00Supervisor ProyekMengawasi pekerjaan di lokasi proyek, memastikan standar keselamatan terpenuhi, dan memantau kemajuan harian.
Operator Alat BeratMengoperasikan alat berat sesuai instruksi, melakukan pemeriksaan alat sebelum digunakan, dan melaporkan kondisi.
Pekerja Konstruksi (Tukang)Melaksanakan pekerjaan fisik di lokasi, seperti pengecoran, pemasangan bata, atau pengerjaan struktur bangunan.
Petugas Keselamatan (Safety)Memastikan seluruh karyawan memakai alat pelindung diri (APD) dan mengecek keamanan area sebelum dimulainya shift.
Shift Sore16:00 – 24:00Supervisor ProyekMengawasi pekerjaan shift sore, memantau waktu kerja dan produktivitas karyawan, serta melaporkan perkembangan.
Operator Alat BeratMengoperasikan alat berat untuk pekerjaan sore, melakukan pengecekan kondisi mesin dan bahan bakar secara berkala.
Pekerja Konstruksi (Tukang)Menyelesaikan pekerjaan fisik pada area yang belum rampung di shift pagi, membantu pekerjaan struktur tambahan.
Petugas PeneranganMemasang dan mengoperasikan lampu penerangan di area kerja, memastikan area kerja memiliki pencahayaan yang cukup.
Shift Malam00:00 – 08:00Operator Alat Berat (Khusus)Mengoperasikan alat berat pada jam malam, memastikan semua pekerjaan berjalan sesuai SOP, terutama pada pengerjaan pondasi.
Teknisi MesinMelakukan perawatan preventif pada alat berat dan mesin lainnya untuk menghindari kerusakan saat digunakan.
Petugas Keamanan (Security)Memastikan keamanan area proyek selama jam malam, mengecek akses keluar-masuk, dan melakukan patroli rutin.

Catatan: Contoh jadwal shift kerja ini cocok untuk proyek yang membutuhkan aktivitas sepanjang waktu. Dengan durasi 8 jam per shift, karyawan memiliki lebih banyak waktu istirahat dan produktivitas bisa tetap optimal sepanjang hari tanpa membebani karyawan konstruksi secara berlebihan.

Kendala Penerapan Shift Perusahaan Konstruksi

Meski memberikan banyak keuntungan, sistem pergantian shift kerja dalam proyek konstruksi juga memiliki tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa kendala yang mungkin dihadapi:

  1. Biaya tambahan untuk shift malam: Shift malam membutuhkan penerangan ekstra dan pengawasan yang lebih ketat untuk keselamatan kerja. Selain itu, upah karyawan konstruksi dengan shift malam lebih tinggi sehingga meningkatkan biaya langsung proyek.
  2. Penurunan kualitas pekerjaan: Meskipun lebih produktif, shift malam kadang memengaruhi kualitas pekerjaan, terutama pada tahap finishing yang memerlukan ketelitian.
  3. Terbatas pada pekerjaan tertentu: Tidak semua pekerjaan konstruksi cocok untuk sistem shift. Beberapa pekerjaan, seperti finishing atau pengecatan, mungkin tidak efektif jika dilakukan pada malam hari karena faktor pencahayaan dan ketelitian.
  4. Risiko keselamatan kerja: Shift malam memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi sehingga perusahaan perlu menyediakan pelatihan keselamatan tambahan dan perlengkapan pelindung yang memadai.

Baca Juga: Keunggulan Software Timesheet untuk Perusahaan Konstruksi

Kelola Shift Karyawan di Aplikasi Hadirr

Pada intinya, penerapan shift kerja konstruksi membawa dampak positif terhadap produktivitas, efisiensi waktu, dan pengelolaan tenaga kerja. Dengan pergantian shift kerja, proyek dapat berjalan lebih cepat karena adanya alokasi waktu yang lebih optimal.

Aplikasi pengelolaan shift kerja

Di era digital, penerapan shift kerja dapat lebih mudah dikelola melalui aplikasi khusus yang membantu pengaturan jadwal dan penghitungan upah secara otomatis. Salah satu aplikasi shift kerja yang bisa Anda gunakan adalah Hadirr.

Aplikasi Hadirr adalah memiliki fitur untuk membuat jadwal shift otomatis. Cara menyusun jadwal shift melalui aplikasi ini sangat mudah. Hanya dengan drag dan drop, Anda bisa mengelola jadwal shift karyawan dengan lebih baik.

Hadirr juga menyediakan timesheet online yang memudahkan tim HR mengelola data total waktu kerja setiap karyawan. Selain itu, Hadirr dilengkapi dengan fitur absensi online di mana karyawan hanya perlu melakukan selfie dan data kehadirannya terekam secara real-time, baik waktu maupun lokasinya.

Coba Hadirr Sekarang

Untuk menghitung gaji karyawan shift, Anda bisa memanfaatkan fitur payroll dan slip gaji online dari Gadjian. Tidak hanya memudahkan Anda dalam perhitungan gaji karyawan konstruksi, fitur ini dapat Anda manfaatkan untuk menghitung tunjangan, BPJS, uang lembur, THR, dan bonus dengan potongan pajaknya secara otomatis.

Tertarik untuk mengetahui bagaimana fitur-fitur tersebut dapat mengefisiensikan pekerjaan Anda? Coba gratis sekarang!

Sumber

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Database Gadjian.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. JDIH Kemnaker.

Kepmenakertrans Nomor 224 Tahun 2003 tentang Kewajiban Pengusaha Mempekerjakan Karyawan. Database Gadjian.

Related Post